jika draf RUU Pornografi dan Pornoaksi gol menjadi RUU lalu jadi UU dan diberlakukan secara nasional .... Kayaknya bakalan banyak jadi melarat. Mulai dari cewek-cewek ABG yang jadi korban mode sampai pekerja seni seperti fhoto model, fhotografer dan lain-lain.
Dalam pasal 25 ayat 1 RUU tersebut mengatur larangan untuk mempertontonkan bagian tubuh tertentu yang sensual dan dalam ayat 2 melarang setiap orang menyuruh orang lain untuk mempertontonkan bagian tubuh tertentu yang sensual. Bagi pelanggarnya siap-siap aja diancam pidana penjara minim 2 tahun dan paling lama 10 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar .... n' ... buat pelanggar ayat 2 diancam penjara minimal 2 tahun, maksimal 10 tahun dan/atau pidana denda Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar.
Kebayang khan ? ... Ada bagusnya juga nih kalau UU itu diterapkan. Bayang khan ... Pemerintah udah nggak perlu lagi naikin harga BBM atau pusing-pusing mikirin inflasi karena dengan denda dari pelanggar Pornografi Pemerintah sudah bisa mendapat sumber devisa yang murah meriah. he .. he .. he .. 313 x.
Gimana nggak disebut sumber devisa yang murah meriah khan masalah pornografi itu agak susah didefinisikan. Mereka-mereka bisa berdalih atas nama seni (art), budaya dan kebebasan ekspresif. Saking susahnya mendefinisikan pornografi konon katanya draff UU tersebut ngedon di kolong meja selama 3 (tiga) tahun.
Kembali ke Pornografi .... Saat-saat ini berbagai macam bentuk media komunikasi saling membahas tentang rencana launching-nya majalah PLAYBOY versi Indonesia. Yang bikin nggak abis-abis mikir, ... "kenapa sih ribut majalah PLAYBOY?" ... pada nggak tau apa yach ... saat ini udah banyak tabloid yang bahas masalah dada, paha dan vagina perempuan Indonesia secara vulgar .. murah lagi ... cuma Rp. 3000 doang .. otak, mata sama tangan (terserah mo tangan kanan atau tangan kiri) kita sudah bisa membuat orgasme .
Kayanya juga udah mulai kepikir deh ... kalau masalah pornografi benar-bener diterapkan sanksinya bakalan banyak cowok-cowok yang menjadi impoten sebab semua perempuan udah mulai nutupin auratnya, media-media hanya menyajikan gambar-gambar yang sopan trus udah nggak ada lagi deh tayangan-tayangan di TV yg "nyerempet" ..... yaaaaachhhhh ... jangan dooong ... kita khan masih do ....
Komentar
Posting Komentar
Ini diperuntukkan untuk komentar/ tanggapan pembaca. TIDAK DIPERUNTUKKAN UNTUK MENGAJUKAN PERTANYAAN. Jika ingin bertanya, silahkan ajukan permasalahan ke advokatku@advokatku.web.id