Langsung ke konten utama
loading...

ZIONIS .... Apa Dan Mengapa ?

�Sesungguhnya beberapa pandangan sejumlah orang telah meyakinkan saya secara pasti kepada satu hal. Bahwa beberapa kalangan terbesar Amerika Serikat dibidang komersial dan industri, takut kepada suatu hal. Mereka tahu dan sadar bahwa dibelakang sana, ada suatu kekuatan yang sangat teroganisir, sangat tersembunyi, sangat mengawasi, sangat mengetahui, sangat luas dan sangat saling terkait, dimana mereka memutuskan untuk tidak membicarakan kepada siapapun jika bertujuan untuk melakukan pertentangan dengan nya. �The New Freedom. Woodrow Wilson, 1913�

Kekuatan apa yang dimaksud oleh Wilson dalam bukunya? Dan mengapa hal tersebut dibicarakan dengan sangat tersembunyi?

Masyarakat telah dan terus-menerus dibodohi. Ini adalah suatu proses awal yang menjadi sangat sulit untuk dihindari. Diawali dari rumah dan sekolah, radio dan televisi, bahkan saat ini juga meliputi media massa cetak dan elektronik. Kesemuanya ini pada akhirnya telah menghasilkan sesuatu. Yaitu kenyataan bahwa manusia bukan lagi sebagai sosok yang mampu berfikir kritis. Manusia telah berubah menjadi layaknya sebuah mesin. Saya mengetahui semua prosesnya dengan pasti karena saya juga sempat menjadi bagian dari semua ini beberapa tahun yang lalu. Yaitu berupa sosok mesin berjalan yang dengan mudahnya dikendalikan. Dan sekarang, saya mampu untuk melihat jauh dibalik tirai yang tertutup -meskipun hanya dalam batasan tertentu- bahwa saya sudah tidak lagi menginginkan apapun selain untuk memberitahu dan memberi peringatan kepada semua orang tentang segala permainan-permainan yang telah dan sedang dilakukan dibalik semuanya ini. Yaitu dibalik pengorbanan setiap orang.


Kaum yahudi telah melakukan peranan yang sangat penting dibalik drama palsu ini dan disamping itu, kalangan yahudi yang lain juga tetap tidak perduli dengan apa yang terjadi. Masyarakat yahudi pada umumnya, secara efektif juga telah dicuci otaknya dan diyakinkan dengan teriakan-teriakan anti-semitik berikut gambaran-gambaran peristiwa Jewish Holocaust. Masyarakat yahudi pada umumnya juga selalu berada dalam ketakutan, dan kekhawatiran. Turut pula mereka merasakan menjadi bagian dalam korban kelas rasial. Tidak perduli dengan apapun kenyataan yang ada, kaum yahudi pada umumnya selalu merasa bahwa mereka tinggal selangkah lagi menuju kehancuran dan kepunahan. Selalu saja ada ancaman diatas kepala mereka. Mulai dari ketakutan akan munculnya �nazi� atau swastika lain yang siap menghantui, hingga bom bunuh diri yang selalu saja dapat menembus perbatasan Israel. (Orang-orang yang tahu kondisi perbatasan Israel pasti sangat yakin bahwa peristiwa bom bunuh diri di Israel yang dilakukan oleh teroris asing cukup sulit untuk dipercaya). Persitiwa-peristiwa yang sangat teroganisir inilah yang membuat kebanyakan masyarakat yahudi menjadi lemah dan sangat mudah dipengaruhi oleh �kekuatan� tersebut. Dan �kekuatan� apa yang dimaksud disini? Zionis.



Zionis adalah sebuah gerakan politik yang muncul pada sekitar tahun 1800-an. Awalnya bermula dari usaha beberapa kelompok kalangan yahudi yang bertujuan untuk mendirikan negara yahudi ditanah Palestina. Namun definisi itu saat ini sudah sangat berubah. Saat ini definisi tersebut merujuk kepada mereka yang hendak memperluas wilayah perbatasannya, yang sebelumnya telah ditetapkan. Saat ini pula, pengertian tersebut juga terkait langsung kepada mereka yang secara sengaja dan tanpa perduli, hendak mengangkat kepentingan-kepentingannya diatas kepentingan suatu negara lain yang saat ini sedang mereka injak. Pengertian tersebut juga langsung terkait dengan mereka yang siap mengorbankan siapapun, baik yahudi atau gentile (istilah bagi manusia non-yahudi), demi merealisasikan tujuan-tujuannya.


Adalah suatu kesalahan yang amat fatal jika kita percaya bahwa semua yahudi adalah suporter zionis, karena pada kenyataannya tidak sedikit pula yang secara terang-terangan berani menentangnya, termasuk juga mereka yang menentang secara diam-diam dan �halus� karena perasaan takut dan adanya ancaman intimidasi. Beberapa diantaranya adalah penulis anti-zionis seperti John Sack, Alfred Lilienthal, Benjamin Freedman, Israel Shamir, Israel Shahack, Norman Finkelstein, Henry Makow, Ralph Schoenman, Lenni Brenner, Victor Ostrovsky, Henry Meyer, dan Jack Bernstein. Mereka adalah beberapa gelintir dari sekian banyak yang berani untuk berbicara dan menentang, yang pada akhirnya mengalami penderitaan melalui serangkaian serangan kejam dari kelompok grup seperti �Anti-Defamation League� atau ADL. Kebalikan dari namanya yang menarik, kelompok ini justru memiliki spesialisasi dalam melakukan tindak kejahatan, propaganda, penghinaan, dan terorisme.


Seorang penulis Jack Bernstein pernah mengatakan:

�Mereka (zionis) selalu berusaha untuk menghilangkan siapa saja yang berusaha untuk membongkar aksi-aksi radikalnya. Jika target yang disasarkan adalah seorang gentile (non-yahudi), maka mereka akan mendeklarasikan bahwa orang tersebut adalah seorang anti-semitik. Namun jika yang melakukan adalah dari kalangan yahudi sendiri, maka taktik yang mereka lakukan adalah:

Pertama, mereka akan mengabaikan hal tersebut, dengan berharap bahwa informasi yang dibeberkan tidak akan populer dan tidak akan menyebar secara luas. Jika informasi tersebut ternyata telah menyebar secara luas dan diketahui oleh banyak pihak, maka mereka akan melecehkan informasi tersebut dan melecehkan orang yang membuatnya. Namun jika hal tersebut juga tidak berhasil, maka cara selanjutnya adalah dengan menghancurkan nama baik, kredibilitas, dan latar belakang karakter dari orang tersebut. Jika orang tersebut memiliki track record yang bersih dan belum pernah terlibat dalam suatu skandal, maka hal terakhir yang mereka lakukan adalah dengan melakukan serangan fisik. Dibalik itu semua, mereka tidak pernah mau untuk membuktikan bahwa informasi tersebut benar atau salah. (�The Life Of An American Jew in Racist-Marxist Israel. By Jack Bernstein, 1984�)


Bernstein pernah menantang ADL untuk melakukan diskusi terbuka di Televisi. Tidak heran, tantangan tersebut ditolak.

Lalu juga ada Neturei Karta dimana nama tersebut merujuk kepada suatu kelompok yahudi orthodox di Jerusalem yang anti-zionis dan secara tegas menentang terhadap pembentukan �State of Israel�. Di literaturnya mereka menulis:

�Propaganda Zionis selalu menggunakan taktik pelecehan dan sensor. Dalam hal ini akan sangat membantu jika kita membaca tulisan Findley (former congressman) �They Dared to Speak Out�. Didalamnya terdapat banyak bukti dari sumber-sumber terbaik yang menyatakan bahwa lobi zionis adalah penyebab dari kehancuran karir-karir para politisi Amerika Serikat yang pernah menunjukkan kekhawatirannnya sehubungan dengan kepatuhan negaranya terhadap Israel.

Perlu kita cermati melalui catatan sejarah, bahwa orang-orang yahudi yang anti zionis �baik yang berorientasi politik maupun keagamaan � juga telah mengalami perlawanan dari gerakan-gerakan zionis itu sendiri. Pada tahun 1924, seorang akademisi belanda berdarah yahudi Dr. Jacob Israel de Hahn, yang pada masa itu menjabat sebagai sekretaris dari Rabbi Yosef Chaim Sonnenfeld (1849-1932) yaitu seorang kepala Rabbi dari palestina, telah dibunuh sewaktu ia kembali dari ibadah malam diluar rumah sakit Shaarui Zedek yang berlokasi di Jerusalem. Dikatakan bahwa kejahatannya terletak pada keterlibatannya dalam suatu diskusi yang mengikutsertakan beberapa pemimpin arab dimana diskusi tersebut membicarakan beberapa alternatif dalam menghadapi hegemoni zionis. Pembunuhnya adalah anggota dari Haganah, yaitu suatu organisasi zionis yang menyatakan dirinya sebagai �organisasi pertahanan�. Dr. de Hahn juga disimpulkan sebagai korban pertama dari kekerasan zionis ditanah suci itu sendiri � meskipun pada kenyataannya tidak � walaupun juga pada akhirnya riwayat siapa pembunuhnya juga sampai saat ini tidak pernah diketahui dan menguap ditelan waktu. [http://nkusa.org/AboutUs/Zionism/index.cfm]

Buku-buku sejarah kita penuh dengan halaman kosong. Ada banyak kejadian-kejadian berharga yang sengaja dikaburkan sehingga membiarkan kita tetap dalam situasi lemah di era masa sekarang ini.

Pada akhir tahun 1800-an, zionis mulai merencanakan untuk menduduki tanah arab palestina. Kebanyakan orang tidak sadar bahwa sebenarnya kaum yahudi sejak era kerajaan romawi tidak pernah � dalam catatan sejarah � berusaha menguasai tanah Palestina. Jumlah mereka yang minoritas dan sedikit itu juga selalu tinggal dalam kondisi aman tenteram di tanah Palestina dan hidup rukun dengan rakyat-rakyat Muslim lainnya yang jumlahnya mayoritas. Mereka juga tidak pernah mengekspresikan suatu keinginan untuk menjatuhkan kepemimpinan Ottoman dan mendirikan sebuah negara bernama Israel. Gerakan ini sebenarnya dilahirkan dikemudian hari oleh para pemimpin zionis eropa yang sangat berpengaruh.

Pada tahun 1914, Jerman, Austria-hungaria, dan kerajaan Ottoman turki terlibat konflik dengan Inggris, Perancis, dan Russia. Lalu pada tahun 1916, pada akhirnya, Jerman, Austria dan Turki memenangkan perang tersebut. Dalam hal ini Jerman membuat suatu penawaran kepada Inggris untuk mengakhiri perang. Penawaran tersebut disukai oleh inggris, namun pada saat yang sama, zionis Inggris dan internasional lainnya juga memiliki rencana yang berbeda. Dipimpin oleh Chiam Weizmann, mereka menggunakan kekuatannya untuk membawa Amerika Serikat kedalam perang mendampingi Inggris. Sebagai imbalannya, Inggris akan menghadiahkan kaum-kaum Zionis tersebut dengan cara menduduki Palestina yang sebelumnya dibawah kekuasaan kerajaan. Setelah menjadi kekuasaan Inggris, kaum-kaum yahudi yang sebelumnya berada di eropa diajak untuk bermigrasi ke tanah Palestina dalam skala besar-besaran.

Para manusia Zionis seperti Bernard Baruch, Louis Brandeis, Paul Warburg, Jacob Schiff dan masih banyak lagi telah berhasil mempengaruhi presiden Woodrow Wilson, seseorang dimana pakar sejarah mendefinisikannya sebagai �seorang yang diam-diam banyak menyimpan tengkorak manusia di lemarinya�. Lalu media dan press seketika itu juga merubah dan menyamakan kaisar jerman dan orang-orangnya sebagai orang-orang barbar yang haus darah. Taktik yang dilakukan oleh kaum Zionis adalah menggunakan kekuatan dan pengaruhnya dari dalam untuk melemahkan Jerman itu sendiri. Hasil yang diperoleh pada akhirnya adalah Jerman, Austrian, dan kerajaan ottoman terkalahkan dan peta mereka digambar ulang melalui perjanjian Versailles tahun 1918 atau dikenal dengan Treaty of Versailles.

Selanjutnya, deklarasi Balfour (Balfour Declaration) dikeluarkan pada tahun 1917 persis satu tahun sebelum Jerman menyerah dimana deklarasi tersebut menyatakan bahwa tanah Palestina diberikan dan menjadi milik Yahudi. (The Jewish Virtual Library of the American-Israeli co-operative enterprise.)

Bagi para pembaca yang kurang mengerti atau mungkin belum dapat menerima apa yang saya telah katakan diatas, maka ada baiknya saya sarankan anda untuk membaca hasil kajian yang ditulis oleh Benjamin Freedman. Freedman adalah seorang milyuner Amerika yang telah berhasil memutuskan hubungannya dengan rekan-rekan Zionisnya beberapa tahun setelah perang usai. Ia adalah seorang yang mendedikasikan hidupnya dan keberuntungannya, dimulai dari perusahaan Woodbury Soap, sampai mengekspos kebenaran dibalik perang dunia dan keterlibatan Zionis di Amerika. Keotentikannya dapat mengobati ketidakpercayaan banyak orang dan mampu mengisi lembaran-lembaran hilang yang terdapat didalam buku-buku sejarah yang sudah penuh terisi di perpustakaan dan sekolah-sekolah.

Deklarasi Balfour adalah sebuah surat yang disiapkan pada bulan maret 1916 dan dikeluarkan pada bulan November 1917 oleh negarawan inggris bernama Arthur James Balfour, yang menjabat sebagai sekretaris luar negeri. Orang inilah yang pada saat itu menyatakan dan mengumumkan persetujuan pemerintah Inggris atas Zionis dan turut pula menyatakan bahwa pemerintahnya telah bersetuju atas negara Palestina sebagai tanah air bagi masyarakat Yahudi.

Sebagai dampak dari peristiwa tahun 1917 tersebut, maka Israel dinyatakan sebagai negara merdeka pada tahun 1948 diatas suatu area yang telah ditetapkan, dimana dalam hal ini area tersebut adalah bagian dari tanah Palestina.

Pada saat perang dunia I kekalahan Jerman disebabkan oleh peran zionis didalamnya. Hal ini membuat masyarakat Jerman membenci Zionis. Hal ini juga diperburuk oleh perjanjian Versailles yang kejam dimana perjanjian tersebut menciptakan suatu kebijakan moneter yang brutal sehingga mengakibatkan kondisi perekonomian Jerman pada saat itu menjadi hancur. Kemudian masyarakat Jerman pada akhirnya memilih Adolf Hitler pada tahun 1932 dan seluruh media Jerman, perbankan, dan universitas-universitas dibersihkan dari kontrol zionis yang sudah sangat melekat didalamnya.

Dibalik peristiwa tersebut, para zionis yahudi langsung menyerukan untuk segera melakukan aksi serius kepada Jerman. Boikot besar-besaran segera dilaksanakan oleh Amerika Serikat dan Inggris. Bahkan pada tanggal 24 maret tahun 1933, surat kabar ternama �The Daily Express� berasal dari Inggris bahkan menulis sebuah headline; �Judea Declares War on Germany. Jews of All the World Unite in Action� (Daily Express, England Maret 24, 1933)

Pada bulan September 1939, Jerman dan Polandia berperang dalam perkara perebutan kekuasaan atas suatu teritorial yang faktanya sebelumnya adalah milik Jerman namun telah direbut oleh perjanjian Versailles 1918. Dalam perisitiwa tersebut, Inggris dan Perancis melihat adanya kesempatan untuk mendeklarasikan perang terhadap Jerman dengan dalih demi melindungi Polandia. Kedua negara tersebut (Inggris dan Perancis) juga dengan sengaja mengabaikan sebuah fakta bahwa Soviet �dibawah pimpinan Stalin- sebelumnya juga telah menduduki Polandia. Jerman memohon kepada Inggris dan Perancis untuk menarik kembali deklarasi perangnya, namun keduanya justru tetap melangsungkan pembangunan markas militer raksasanya disepanjang perbatasan Jerman. Negara-negara tetangga Jerman (Belgia, Holland dan Norwegia) terpaksa menyerah untuk membiarkan pasukan-pasukan kedua negara tersebut mendirikan markas-markas diwilayahnya, demi menghindari ancaman tekanan politik yang membahayakan. Pada musim semi 1940, perang di Eropa Barat pecah pada saat Jerman meluncurkan serangan preemptive ke Norwegia, Holland, dan Belgia. Di Amerika Serikat sendiri, kaum Zionis juga terus mengajak Franklin Delano Roosevelt untuk melibatkan negaranya kedalam medan perang.

Sisanya adalah sejarah � yang cukup berbelit-belit � namun saya cukup memberitahukan kisah akhirnya, yaitu negara Amerika Serikat ikut bergabung dalam perang dan menghasilkan kehancuran dan kekalahan bagi Jerman.

Beberapa tahun setelah perang dunia ke II berakhir, rencana untuk membangun negara Israel di tanah Palestina telah terlaksana. Inggris, dalam hal ini dibiarkan melemah ditanah Palestina oleh yahudi Zionis dengan cara diberikan serangkaian aksi teror terus menerus. Tujuan Zionis adalah agar Inggris segera hengkang dari tanah Palestina. Pada saat itu, grup teroris zionis yahudi yang sangat terkenal adalah IRGUN, yang dipimpin oleh Menanchem Begin. Anda pasti langsung menggarukkan kepala anda begitu mendengar fakta sejarah bahwa sosok yang bernama Menanchem Begin ini kemudian diangkat menjadi perdana menteri Israel dan dinyatakan memenangkan hadiah nobel perdamaian.

Tanggal 22 Juli 1946, kelompok teroris IRGUN, dengan mengenakan pakaian arab, memasuki hotel King David di Jerusalem. Mereka meledakkan bom seberat 225 kilogram. Sekretariat pemerintah palestina dan pangkalan markas besar tentara Inggris terletak di kawasan tersebut. Kebanyakan korban-korban yang berjatuhan adalah orang Inggris, Palestina, dan sisanya adalah 15 orang yahudi. Disini dapat dilihat bahwa kelompok zionis radikal juga tidak segan-segan untuk membunuh sesama kaum Yahudinya demi memenuhi keberhasilan misi-misinya. Dibalik peritiwa ini kita juga dapat melihat bahwa sejak 1946 hingga saat ini, Zionis masih terus menggunakan aksi terornya yang sama diberbagai belahan dunia dengan mencoba untuk bertindak seolah-olah mereka adalah teroris arab dengan berpakaian arab atau menyerupai arab baik dari segi bahasa, fisik, dan atribut-atribut lainnya. Tidakkah aneh bahwa saat ini, korban bom yang berjatuhan di Irak, palestina, dan lainnya adalah orang arab atau masyarakat lokal itu sendiri? Contohnya dapat kita lihat setiap hari di media cetak maupun elektronik yang terus mencatat adanya ledakan bom di Irak dimana korbannya adalah masyarakat irak itu sendiri.

Geng teroris IRGUN ini juga menargetkan masyarakat arab dalam rangka menakut-nakuti mereka agar mereka segera meninggalkan rumah-rumah dan kampung halamannya. Tragedi pembersihan etnis di Deir Yassin pada tanggal 9 April 1948 adalah salah satu buktinya. Pada peristiwa tersebut para komunitas arab Kristen sebanyak 254 jiwa juga dipaksa untuk keluar dari rumahnya dan disuruh berbaris kemudian ditembak. Kebanyakan mereka adalah orang tua, perempuan dan anak-anak.


Tahun 1948 adalah masa dimana United nation (UN), United Kingdom (UK) dan United States (US) menyatakan secara resmi keberadaan negara Israel atau Nation of Israel. Salah satu aksi awalnya adalah dengan mengeluarkan �The Law of Return�, yang memberikan hak penuh bagi kaum Yahudi yang berada di seluruh belahan dunia untuk pindah dan menetap di Israel dan kemudian nantinya ditetapkan sebagai warganegara. Tanah yang mereka sebut sebagai Israel ini faktanya adalah tanah yang secara keji telah direbut dari tangan masyarakat arab dengan sangat brutal dan mengerikan. Bahkan sampai saat ini kebrutalan tersebut masih terus berlangsung.

Pada tahun-tahun berikutnya, tindakan-tindakan teror Zionis �berbendera arab� ini terus berlangsung, diantaranya yang cukup terkenal adalah:

1. Tahun 1955, agen-agen intelijen Israel, yang menyamar sebagai arab terroris, ditangkap atas aksinya dalam melakukan serangkaian pengeboman terhadap instalasi-instalasi milik Amerika di Mesir. Skandal ini selanjutnya dikenal dengan nama Lavon Affair.

2. Tahun 1967, sewaktu berperang dengan kaum arab, Kapal-kapal bersenjata dan jet tempur milik Israel menyerang USS Liberty, kapal milik Amerika Serikat. Dalam peristiwa tersebut 35 pelaut Amerika terbunuh dan 170 lainnya terluka parah. Alasan mereka adalah mereka kira kapal tersebut milik angkatan laut mesir. Nyatanya, mereka yang selamat dari insiden tersebut mengatakan bahwa Israel bersalah dan berbohong. (www.ussliberty.org)

3. Tahun 1980-an, Israel kembali dengan sukses melakukan aksi terornya � dengan meniru orang arab - agar membuat Amerika Serikat marah. Victor Ostrovsky seorang mantan anggota Mossad, telah dikeluarkan dari Mossad karena mencoba untuk memperingati Amerika tentang aksi-aksi teror jahat lembaga tersebut. Ia memberitahukan bagaimana pihak Israel memfitnah Libia dengan menirunya, sehingga menyebabkan Presiden Reagan membom Libia pada tahun 1986, dan mengakibatkan 4 anak perempuan dari pemimpin Libia Muamar Qadhafi terbunuh. Ostrovsky melalui bukunya (1990) mengumbar segala kebohongan dan fitnah keji yang dilakukan oleh Mossad Israel secara terperinci dan otentik. Ia mengatakan bahwa dalam misi tersebut mossad merekrut agen berkebangsaan arab untuk bertindak dalam misinya. Ia juga mengatakan bahwa �Para agen-agen Israel tersebut juga sangat berpengalaman dan cerdik dalam meniru sosok arab untuk memfitnah dan menjalankan misi-misinya�.

Adalah sesuatu yang amat penting untuk menggaris-bawahi bahwa Zionis adalah musuh semua orang. Adalah sesuatu yang amat penting bahwa kaum yahudi itu sendiri juga patut menyadari bahwa mereka juga telah dikhianati oleh Zionis karena terus menerus menggunakan agama Yahudinya sebagai alasan untuk membenarkan aksi-aksi jahatnya. Faktanya, jika semua detail secara hati-hati diteliti, dan juga dipikirkan dengan sebaik-baiknya, maka akan terlihat realitas sesungguhnya yang terpedih bahwa ZIONIS-lah yang telah membawa kaum Yahudi eropa kedalam lubang neraka HOLOCAUST.

Sebuah selimut ketidakpercayaan telah menutupi mata milik sebagian besar kaum yahudi. Ini karena sejarah Zionis dan ajarannya � Zionism � dengan cara yang sangat efektif sengaja dikaburkan bahkan dibelokkan. Hingar-bingar kisah dan film-film bertemakan Holocaust dan anti semitik telah menyebabkan kaum Yahudi terus menerus gemetar ketakutan. Berapa banyak dari mereka yang sadar bahwa Zionis sebenarnya bekerjasama dengan Nazi ?

1. Berdasarkan tulisan Lenni brenner didalam bukunya �Zionism in the Age of Dictators ( Ch.7), partai zionis adalah satu-satunya partai lain di nazi Jerman yang dapat menikmati sejumlah kebebasan, dan dapat menerbitkan surat kabar. Alasannya: Zionis dan Nazi mempunyai satu kepentingan yang sama, yaitu membuat kaum yahudi Jerman pergi ke Palestina. [www.marxists.de/middleast/brenner/ch07.htm]

2. �Jika saya tahu bahwa ada sebuah kemungkinan untuk menyelamatkan semua anak-anak Jerman dengan membawanya menuju Inggris dan hanya setengahnya dari mereka digiring ke Eretz Israel, maka saya pasti akan memilih alternatif kedua.� David Ben Gurion dalam pertemuan buruh Zionis di Inggris tahun 1938 (Brenner,Zionism, p.149)


3. Pada bulan November 1942, Rabbi Michael Dov-Ber Weismandel, seorang aktifis yahudi di Slovakia menemui Dieter Wisliceny, yaitu seorang perwakilan dari Adolph Eichmann. ia bertanya, �Berapa banyak uang yang dibutuhkan agar semua Yahudi-yahudi eropa dapat selamat?� Wisliceny lalu segera pergi ke Berlin dan kembali lagi dengan sebuah jawaban.

�Hanya dengan 2 juta dollar mereka dapat segera menyelamatkan dan memiliki seluruh kaum Yahudi eropa dan Balkan.� Lalu Weismandel mengirim utusan ke World Zionist Organization di Switzerland. Anehnya permohonannya ditolak. Nathan Schwalb seorang pihak otoritas sana justru mengirim uang yang hanya cukup untuk menyelamatkan Weismandel dan pengikut-pengikutnya. Dia mengatakan secara tertulis:

�mengenai permohonan yang terus datang dari negara anda, kita semua patut untuk menyadari bahwa semua negara-negara lain yang bersekutu telah banyak menumpahkan dan mengorbankan darah mereka sendiri, dan jika kita juga tidak mengorbankan darah yang sama, maka dengan hak apa kita akan meminta dalam posisi tawar dimeja perundingan nanti jika mereka sudah mulai memilah-milah wilayah dan tanah setelah perang selesai? �hanya dengan pengorbanan darah kita dapat mendapatkan tanah tersebut.� (brenner,Zionism,p.237)

Anda bertanya-tanya, �Bagaimana bisa para pemimpin Zionis mengkhianati kaum Yahudi eropa?. Padahal seluruh kesimpulan rasional dari pembentukan negara Israel adalah sebagai tempat pelarian untuk seluruh masyrakat Yahudi yang menghadapi ketidakadilan dan kekejaman.

Kaum zionis, sebaliknya, memandang upaya untuk menyelamatkan kaum yahudi eropa, bukanlah sebagai symbol bahwa tujuan politiknya telah terpenuhi, melainkan justru sebagai suatu ancaman bagi seluruh gerakan-gerakan mereka. Jika kaum yahudi eropa diselamatkan, mereka justru memilih untuk berpencar ke berbagai tempat dan operasi penyelamatan akan menjadi tidak berguna bagi rencana awal Zionis yaitu untuk menduduki Palestina. Hasrat mereka untuk menduduki dan menjadikan tanah palestina sebagai tempat tinggal, dan juga hasrat untuk mengusir dan menghancurkan masyarakat arab, telah membuat kaum zionis itu sendiri memilih untuk terus menghalang-halangi segala upaya penyelamatan kaum yahudi eropa yang terancam nyawanya, karena kemampuan untuk mengarahkan segenap kekuatan menuju Palestina menjadi terganggu.

Sejak tahun 1933 sampai 1935, World Zionist Organization menolak dua per tiga dari semua Yahudi jerman yang mendaftar untuk mendapatkan sertifikat imigrasi. Pada akhir 1943, sewaktu kaum yahudi di eropa � yang jumlahnya sangat banyak � sekarat dan diambang pembantaian, kongres Amerika mengajukan rencana untuk membentuk suatu komisi yang bertugas mempelajari permasalahan tersebut. Rabbi Stephen Wise, yang pada waktu itu menjabat sebagai jurubicara amerika bagi Zionisme, datang ke Washington untuk bersaksi melawan permasalahan jumlah uang penyelamatan, karena hal tersebut mampu mengalihkan perhatian dari permasalahan pendudukan palestina.

Setidaknya pasti ada orang yang mengharapkan kaum Zionis dapat mengerti betapa terhina dan menyakitkan menjadi bagian dari kaum pengungsi terus menerus, namun kenyataannya mereka justru merayakan pembantaian tersebut, sekalipun korbannya adalah dari kaum Yahudi itu sendiri. Mereka sengaja memilih siapa yang akan menjadi korban dari pihaknya sendiri demi terlaksananya misi perebutan tanah palestina. Mereka lalu seolah-olah ikut bergabung dengan para Yahudi yang telah selamat, dengan merencanakan aksi kejam baru melalui pembantaian dan pembersihan etnis terhadap kaum Palestina, dengan menyembunyikan diri sendiri, dan terus meneriakkan kisam seram Holocaust. [www.marxists.de/middleast/schoenman/ch06.htm]

Salah satu kisah menakutkan dari aksi kejam Zionis terhadap kaumnya sendiri adalah sejarah yang lebih dikenal dengan sebutan The Ringworm Children.

4. Pada waktu 1951, pemimpin tinggi dari departemen kesehatan Israel, Dr. Chaim Sheba terbang ke Amerika dan kembali dengan membawa 7 buah mesin X-ray yang sengaja disiapkan oleh pasukan Amerika.

Alat-alat tersebut akan digunakan untuk eksperimen atomic besar-besaran dengan menggunakan semua generasi dari anak-anak muda kaum Sephardi (Yahudi berdarah spanyol dan morocco) sebagai kelinci percobaan. Setiap anak Sephardi diberikan dosis maksimum sinar-X sebesar 35,000 kali di setiap masing-masing kepala mereka. Untuk melakukan hal tersebut, pemerintah Amerika Serikat membayar Israel sebesar 300 juta lira Israel setiap tahunnya. Seluruh biaya kesehatan adalah 60 juta lira. Uang yang telah dibayarkan oleh Amerika jika dihitung saat ini sudah berkisar sampai dengan milyaran dollar.

Untuk mengelabuhi orang tua korban, anak-anak tersebut dibawa dengan sebuah �tur sekolah� dan selanjutnya orang tua mereka diberitahukan bahwa x-rays yang dilakukan adalah sebagai sarana pengobatan untuk membasmi bakteri Ringworm. (Ringworm lebih dikenal sebagai sebuah penyakit yang disebabkan oleh jamur di kulit, kepala, atau kuku yang kemudian akan menyebabkan rasa gatal dan membuat bercak dikulit dengan bentuk menyerupai cincin.) 6000 dari anak-anak tersebut tidak lama kemudian meninggal setelah beberapa dosis yang diberikan, dan sisanya yang lain mengidap kanker dan sampai saat ini terus masih menyebabkan kematian. Sewaktu masih hidup, korban-korban x-rays tersebut juga menderita kelainan seperti epilepsy, amnesia, penyakit Alzheimer, sakit kepala akut dan gangguan psikis.

Kisah ini akhirnya sempat terbuka kepermukaan � walaupun media terus menerus berusaha menutup-nutupi � dengan munculnya sebuah film dokumenter yang menceritakan kejadian tersebut. Salah satu stasiun televisi Israel, Channel Ten, dengan sengaja melanggar semua konvensi dengan membeberkan salah satu rahasia terburuk Zionis ini dengan sebuah film dokumenter berjudul �100,000 Radiations�, pada tanggal 14 Agusuts pukul 9 pagi ditelevisinya. �100,000 Radiations� diproduksi oleh Dimona Productions.Ltd. pada tahun 2003, melalui penelitian yang melibatkan Dudi Bergman, Asher Khamias, dan David Balrosen yang juga menjabat sebagai sutradara pada film tersebut. Acara itu juga melibatkan diskusi panel yang didalamnya juga melibatkan David Edri, pemimpin dari Compensation Committee for Ringworm X-Ray Victims, dan Boaz Lev, seorang juru bicara dari departemen kesehatan.

Salah satu cuplikan dari film tersebut, adalah deskripsi yang diberikan oleh seorang wanita Morocco yang juga merupakan korban over dosis 35,000 tembakan sinar X dikepalanya.dia mengatakan:

�Saya berteriak sekuat tenaga untuk menghilangkan sakit luar biasa dikepala saya. Pergilah! Pergilah! Namun sakit tersebut tidak pernah hilang�

Lalu film tersebut juga menunjukkan seorang laki-laki berjenggot yang berjalan bongkok tertatih-tatih. Ia berkata, �Umur saya sekarang 50 tahun, tapi orang-orang selalu mengira saya berumur 70 tahun. Saya harus menekuk badan saya sewaktu berjalan karena kalau tidak saya akan kehilangan keseimbangan dan jatuh. Sinar x-rays tersebut telah merampas masa muda saya selamanya�

Film tersebut juga menunjukkan seorang wanita tua yang pada kejadian dia terlibat dalam mengurusi dan mengadministrasi pemberian dosis sinar x-rays kepada ribuan anak-anak tersebut. Dia mengatakan:

�Mereka (anak-anak tersebut) disuruh berbaris. Pertama kali kepala mereka digunduli, setelah itu mereka dilumuri oleh gel panas. Lalu sebuah bola ditaruh diantara kedua kakinya dan anak-anak tersebut disuruh jangan bergerak agar bola tersebut jangan sampai jatuh. Tubuh anak-anak tersebut tidak dilindungi oleh lapisan pelindung apapun, bahkan mereka disuruh telanjang bulat. Saya pada saat itu hanya ditugas untuk membantu saja jadi saya tidak tahu apa-apa. Saya ingat orang-orang yang melakukan percobaan tersebut hanya memberitahu saya bahwa saya melakukan hal yang baik karena menolong anak-anak tersebut mengobati penyakit Ringworm. Kalau saja saya tahu bahwa anak-anak tersebut diambang kematian, saya bersumpah tidak akan pernah mau untuk terlibat. Tidak akan Pernah!�. (wanita ini menangis histeris jika berusaha untuk mengingat kejadian yang pernah dialaminya dulu terhadap ribuan anak-anak tersebut).

Disebabkan karena seluruh tubuh anak-anak tersebut terkena X-rays, maka wujud genetik anak-anak tersebut terganggu dan berubah, sehingga dapat mempengaruhi keturunan-keturunannya. Di Film tersebut juga diperlihatkan seorang wanita dengan wajah yang rusak berkata: �Semua ketiga anak saya memiliki penyakit kanker yang sama seperti keluarga-keluarga saya yang dulu. Apakah anda akan mengatakan kepada saya bahwa kejadian tersebut semata-mata adalah sebuah kebetulan?�


Semua orang menyadari bahwa semua wanita Sephardi arab, khususnya di Morocco yang berumur 50 tahunan memiliki rambut yang pucat tipis dan rusak, dimana mereka biasanya berusaha untuk menutupi dengan memakai Henna. Kebanyakan dari kita berpendapat bahwa semua itu adalah memang wujud karakteristik dari setiap perempuan-perempuan Sephardi. Film tersebut menunjukkan seorang wanita yang menggunakan topi yang bentuknya seperti topi baseball. Ia menunjukkan sebuah foto anak perempuan cantik berambut hitam indah dan tebal. Ia berkata: �Foto ini adalah saya dulu sewaktu sebelum perawatan sinar-x. sekarang coba lihat saya�. Wanita tersebut melepas topinya. Bahkan Henna merah tidak dapat mampu menutupi beberapa luka pitak di kepalanya yang tidak pernah sembuh.

Korban terbanyak adalah orang-orang Morocco karena banyak Sephardi Immigran yang tinggal dan menetap diwilayah tersebut. Generasi anak-cucu mereka yang telah dirusak dan diracuni kebanyakan menempati golongan kelas miskin dan kriminal dinegaranya. Hal ini menjadi tidak masuk akal, karena orang-orang Morocco yang dulunya telah berhijrah ke Perancis kebanyakan menjadi manusia-manusia yang produktif, makmur, dan terpelajar. Alasan dari orang-orang awam akan berkata bahwa kebetulan Perancis mendapatkan orang-orang yang makmur dan berilmu. Alasan sebenarnya justru karena anak-anak Morocco lahiran Perancis dulunya belum pernah digoreng sel otaknya dengan sinar Gamma.

Film dokumenter tersebut dibuat dengan sangat detil dan melalui beberapa proses penelitian sehingga menunjukkan bahwa operasi tersebut sama sekali bukan suatu wujud kecelakaan atau ketidaksengajaan. Bahaya dari sinar X telah diketahui jauh sebelumnya selama empat puluh tahun yang lalu.

Sudah tidak aneh lagi kalau media sekuat mungkin berusaha untuk menutupi kejahatan ini. Tidak aneh pula kalau sampai saat ini kisah tersebut sudah tidak pernah diangkat lagi kepermukaan. Seperti yang sudah saya pernah katakan sebelumnya, bahwa media telah membiarkan beberapa lembaran buku sejarah kosong dan dipenuhi oleh dusta. [www.thetruthseeker.co.uk/article.asp?ID=2182]

Apakah anda merasa cukup? Kalau saya benar-benar sudah letih dengan semua dusta dan manipulasi ini. Perlu saya ingatkan bahwa apa yang saya tulis diatas hanyalah beberapa gelintir dari kisah dusta dan manipulasi yang pernah mereka lakukan. Saya juga sudah lelah melihat orang-orang pada berkelahi. Saya lelah melihat orang-orang Yahudi, Gentiles, dan umat Kristiani yang terus menerus dimanipulasi dan dicuci otaknya. Saya lelah melihat kaum Muslim yang terus menerus dibantai, difitnah, dan dihina seperti apa yang telah kita lihat saat ini di Afghanistan, Irak, Iran, Syria, Palestina, dan Lebanon. Saya juga lelah melihat seluruh masyarakat terus menerus dibodoh-bodohi melalui surat kabar, layar televisi, dan mengira bahwa sampai saat ini yang mereka �Zionis- lakukan adalah benar. Sudah saatnya kita bangkit dari tidur, dan berani berteriak. Jangan takut. Utarakan isi hati anda dan jadilah makhluk yang kritis. Banyak yang menangis dibelahan bumi sana, dan ini adalah saatnya untuk membuat sebuah bisikan menjadi sebuah gemuruh dahsyat. Zionis adalah musuh semua orang, musuh semua agama dan negara. Sudah saatnya umat Yahudi, Kristen dan Islam bersatu dalam kebenaran dan membuat dunia ini menjadi lebih baik.







Komentar

  1. Anonim8:45 PM

    Pak, bacalah lebih banyak sumber. Anda mengatakan lelah dengan kebohongan, jangan berhenti mencari kebenaran. Pelajari sejarah Palestina kalau perlu telusuri hingga masa-masa sebelum masehi.Apakah bangsa Arab tidak pernah melakukan propaganda dan tidak pernah berdusta? Mari kita melihat dengan mata yang jujur dan gali dokumen sejarah yang objektif dan jangan sekedar teks-teks populer. Jika kita sudah emosional di depan, kita tak akan pernah objektif.

    BalasHapus

Posting Komentar

Ini diperuntukkan untuk komentar/ tanggapan pembaca. TIDAK DIPERUNTUKKAN UNTUK MENGAJUKAN PERTANYAAN. Jika ingin bertanya, silahkan ajukan permasalahan ke advokatku@advokatku.web.id

Postingan populer dari blog ini

Kasasi, pengertian dan prosedurnya

Kasasi adalah pembatalan atas keputusan Pengadilan-pengadilan yang lain yang dilakukan pada tingkat peradilan terakhir dan dimana menetapkan perbuatan Pengadilan-pengadilan lain dan para hakim yang bertentangan dengan hukum, kecuali keputusan Pengadilan dalam perkara pidana yang mengandung pembebasan terdakwa dari segala tuduhan, hal ini sebagaimana ditentukan dalam Pasal 16 UU No. 1 Tahun 1950 jo. Pasal 244 UU No. 8 Tahun 1981 dan UU No. 14 Tahun 1985 jo. UU No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. Adapun cara pengajuan kasasi adalah sebagai berikut ; Dalam hal perkara perdata, Permohonan kasasi disampaikan secara tertulis atau lisan melalui Panitera Pengadilan Tingkat Pertama yang telah memutus perkaranya, dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari sesudah putusan atau penetapan Pengadilan yang dimaksudkan diberitahukan kepada pemohon. Apabila tenggang waktu 14 (empat belas) hari tersebut telah lewat tanpa ada permohonan kasasi

Wanprestasi dan Perbuatan Melawan Hukum ... Apa Bedanya ?

Kerap ditemukan dalam suatu gugatan dimana Penggugat terlihat bingung membedakan antara posita Wanprestasi dengan posita perbuatan melawan hukum. Umumnya mereka beranggapan bahwa wanprestasi merukan bagian dari perbuatan melawan hukum ( genus spesifik). Alasannya adalah, seorang debitur yang tidak memenuhi pembayaran hutang tepat waktu, jelas merupakan pelanggaran hak kreditur. Anggapan seperti ini sekilas benar adanya namun ketika akan dituangkan dalam bentuk gugatan tertulis, tidak boleh mencampur adukan antara keduanya karena akan menimbulkan kekeliruan posita yang pada akhirnya akan mengaburkan tujuan dari gugatan itu sendiri. Ada beberapa perbedaan yang sangat prinsipil antara wanprestasi dengan perbuatan melawan hukum. Perbedaan prinsipil tersebut adalah : 1. Sumber; Wanprestasi timbul dari persetujuan ( agreement ). Artinya untuk mendalilkan suatu subjek hukum telah wanprestasi, harus ada lebih dahulu perjanjian antara kedua belah pihak sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1320

Pengampuan, syarat dan prosedurnya

Pengampuan adalah keadaan di mana seseorang karena sifat-sifat pribadinya dianggap tidak cakap atau tidak di dalam segala hal cakap untuk bertindak di dalam lalu lintas hukum, karena dianggap tidak cakap maka guna menjamin dan melindungi hak-haknya, hukum memperkenan seseorang untuk dapat bertindak sebagai wakil dari orang yang berada dibawah pengampuan. Pengampuan diatur dalam buku I KUHPerdata. Adapun syarat-syarat seseorang berada dibawah pengampuan adalah sebagaimana diatur dan dimaksud Pasal 433 KUHPerdata : "Setiap orang dewasa, yang selalu berada dalam keadaan dungu, gila atau mata gelap, harus ditempatkan di bawah pengampuan, sekalipun ia kadang-kadang cakap menggunakan pikirannya. Seorang dewasa boleh juga ditempatkan di bawah pengampuan karena keborosan" Berdasarkan ketentuan Pasal 433 di atas jelas dan tegas, kondisi sakit jiwa, permanen atau tidak, merupakan hal yang mutlak seseorang dapat ditempatkan dibawah pengampuan. Namun demikian, orang yang suka berfoya-foy