Sedikit kaget dan canggung saya rasakan ketika mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat tadi siang ....
Biasanya kalau kita daftar gugatan, masuk ke ruang panitera muda Perdata, mengutarakan niat untuk mendaftarkan gugatan trus si pegawai akan langsung main tembak .." 800 rb".... tanpa alasan atau perincian apapun. Mereka akan memberikan alasan kalau kita sedikit 'kritis" tapi yach juga tanpa alasan yang terperinci .... paling hebat mereka cuma menyodorkan SKUM (Surat Kuasa Untuk Membayar) ....
Yang tadi siang, luar biasa hebat ... ketika saya menanyakan berapa biaya daftar gugatan, mereka malah menyodorkan slip penyetoran BNI dengan nominal Rp 615.000,- ... !!! "Silahkan bapak setorkan di counter Bank didepan," begitu kata si Ibu pegawai pengadilan cantik tersebut. "Sekarang pakai di bank?"
"Iya, pak .... sekarang pembayaran biaya perkara harus disetorkan ke rekening bank ... ini bapak yang mau setorkan atau saya yang menyetorkan ...
Aiiiiiihh .... nikmatnya pelayanan pegawai negeri Jakarta Barat ini .... kalau pelayanannya kayak gini ngelebihin 100 - 200 ribu mah gak berat deh ...
Sidik punya sidik ternyata sistem pembayaran biaya perkara melalui Bank diterapkan berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung No. 4 Tahun 20008. Artinya penyetoran uang perkara melalui bank bukan saja berlaku di Pengadilan Jakarta Barat atau Pengadilan yang ada diwilayah Jakarta saja tetapi juga disemua Pengadilan di Negeri ini.
Syukurlah ... awal yang baik khan untuk pembuktian bahwa memperoleh keadilan itu di Pengadilan bisa transparan juga ...
Sekalian Tanya ah buat pak Kun, biasanya setelah itu "biaya" apalagi
BalasHapusyang harus dikeluarkan, sampai kasus selesai? ajkr
Regards,
HFA Setiyo
Mas/ Pak Setiyo ... amshol jangan panggil saya "pak kun" ... panggil saja saya "Primus" ... Ala !! salah, rek !! ... panggil saja saya "wahyu" .. soalnya kalau di panggil "kun" takutnya ditafsirkan 'KUN-TILANAK" .... :-d ...
BalasHapusMengenai biaya perkara sesuai dengan SEMA tsb (liat postingan saya) sebenarnya sudah include untuk kesemuanya ... jadi anda tidak perlu lagi mengeluarkan biaya "siluman" lainnya .. yang jadi masalah dalam praktiknya ... ternyata untuk putusan tetap harus mengambilnya di Panitera Pengganti .. yang artinya, masih ada kemungkinan pungli2 tsb, dengan meng atas namakan "uang ketik" ... susah khan, tapi paling tidak dengan SEMA tsb untuk biaya pendaftaran sudah mulai transparan tidak lagi seperti dulu2 ... dimana sipetugas langsung asal jeplak aja. "satu juta". "satu setengah" ....
Kesemuanya itu kita ambil positifnya aja, semua yg ada didunia ini harus bayar ...kecuali kentut, itu pun kalau sembarangan, sampeyan mesti dimarahin orang :-D