Memimpin negara yang sistemnya sudah hancur seperti Indonesia ini memang sulit. Dongeng tentang kekayaan alam nusantara yang konon berlimpah ruang rupanya lebih cocok menjadi bumerang negeri ini. Betapa tidak, tenyata kekayaan alam tersebut tidak bisa dinikmati anak-anak negeri ini. Alih-alih untuk kesejahteraan rakyat, Penguasa negeri lebih memilih untuk menjualnya atau menyerahkan pengelolaannya kepada pihak asing. Jangkrik !!
Masih ingat komentar Jusuf Kalla tentang kenaikan harga BBM ? bagi yang ingat mungkin akan terkesima dengan nasehat aneh-nya sang penguasa tersebut. “Bilangin yang marah-marah itu, lebih enak begini daripada BBM murah. BBM lebih enak naik karena rakyat miskin mendapat uang lebih 50 ribu rupiah”. Sinting, dia pikir rakyat miskin senang mendapat 50 ribu rupiah. Dia itu tidak tau kalau jauh sebelum kenaikan harga BBM, harga sembako jauh sudah lebih dahulu naik. Susu, beras dan gas sudah tidak lagi menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi rakyat miskin. Yang ada saat ini kebutuhan rakyat miskin adalah air tajin, nasi aking dan kayu bakar.
Memang kenaikan harga BBM di negeri ini tidak dapat kita elakkan dan memang sudah seharusnya naik tapi, saran saya, jangan menaikkannya tanggung. Kenapa cuma 28, 7 % kenapa tidak 200 % ? Kalau Cuma 28, 7 %, si kaya yang punya 4 – 5 mobil masih bisa menikmati subsidi BBM yang diberikan. Ini jelas Pemerintah sendiri masih tidak bersikap adil khan ? Lagipula berdasarkan prediksi para pakar harga minyak dunia tetap cenderung naik dan dapat diprediksi akan mencapai harga 200 dollar per barel !!
Masih ingat komentar Jusuf Kalla tentang kenaikan harga BBM ? bagi yang ingat mungkin akan terkesima dengan nasehat aneh-nya sang penguasa tersebut. “Bilangin yang marah-marah itu, lebih enak begini daripada BBM murah. BBM lebih enak naik karena rakyat miskin mendapat uang lebih 50 ribu rupiah”. Sinting, dia pikir rakyat miskin senang mendapat 50 ribu rupiah. Dia itu tidak tau kalau jauh sebelum kenaikan harga BBM, harga sembako jauh sudah lebih dahulu naik. Susu, beras dan gas sudah tidak lagi menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi rakyat miskin. Yang ada saat ini kebutuhan rakyat miskin adalah air tajin, nasi aking dan kayu bakar.
Memang kenaikan harga BBM di negeri ini tidak dapat kita elakkan dan memang sudah seharusnya naik tapi, saran saya, jangan menaikkannya tanggung. Kenapa cuma 28, 7 % kenapa tidak 200 % ? Kalau Cuma 28, 7 %, si kaya yang punya 4 – 5 mobil masih bisa menikmati subsidi BBM yang diberikan. Ini jelas Pemerintah sendiri masih tidak bersikap adil khan ? Lagipula berdasarkan prediksi para pakar harga minyak dunia tetap cenderung naik dan dapat diprediksi akan mencapai harga 200 dollar per barel !!
Trus soal BLT (Bantuan Langsung Tawuran) ... itu teh ngapain kebijakan yang keliru diulangin lagi ? mo subsidi rakyat miskin ? kasih aja kartu kredit masing-masing keluarga miskin. Ini lebih efektif khan ?
Komentar
Posting Komentar
Ini diperuntukkan untuk komentar/ tanggapan pembaca. TIDAK DIPERUNTUKKAN UNTUK MENGAJUKAN PERTANYAAN. Jika ingin bertanya, silahkan ajukan permasalahan ke advokatku@advokatku.web.id