Enggak kepikir bagaimana rasanya hidup ditengah kebulan asap sebagaimana dirasakan teman atau kerabat kita yang tinggal di Kalimantan atau di Sumatera yang kini dilanda kabut asap. Kabut asap yang terjadi hampir tiap tahun mungkin bukan fenomena baru lagi bagi mereka. Paru-paru Mereka sudah terbiasa untuk menghisap asap-asap tersebut karena penyelesaian pemerintah dalam kebakaran hutan selalu tidak pernah sampai ke akar persoalan. Perhatian pemerintah selama ini hanya bersifat temporer dan reaktif. Walaupun kabut asap tersebut sampai juga menjadi issue internasional, Pemerintah tetap saja keukeuh untuk lamban dalam bereaksi. Yach maklum lha birokrat ...... kudu ada uang yang masuk kantong mereka dulu kalo ingin mereka tanggap positif. Lihat aja pernyataan-pernyataan para birokrat yang cenderung menyalahkan peladang gilir balik/tradisional dalam kasus kabut asap tersebut. Lebih enak menyalahkan peladang daripada harus susah-susah melakukan investigasi siapa penyebab sesungguhnya ke...
Catatan pendapat dan cerita hukum Indonesia