Salah satu biang keladi kehancuran Bangsa Indonesia tercinta ini adalah KORUPSI.
Saatnya kita mengambil sikap untuk memutuskan mata rantai KORUPSI mulai dari diri kita, kakak, adik, orang tua, atasan, bawahan, teman & lingkungan di negri ini dgn BERSUMPAH & BERTEKAD untuk :
- TIDAK AKAN MELAKUKAN KORUPSI DALAM BENTUK APAPUN
- IKUT AKTIF MEMBERANTAS KORUPSI DI LINGKUNGAN KITA MASING-MASING
- IKUT AKTIF MENCEGAH TERJADINYA KORUPSI DILINGKUNGAN SEKITAR KITA.
- BERPERAN AKTIF MEMBERITAKAN SEGALA KEBOBROKAN NEGERI INI
- MENDUKUNG PARA PEMUKA AGAMA UNTUK MENGHARAMKAN JENAZAH PARA KORUPTOR
Bagi para Koruptor yg telah terlanjur pernah melakukan Korupsi, sadarlah bahwa harta tidak akan dibawa ke liang kubur, jutaan rakyat sengsara akibat ulah anda, bertaubatlah dan berjanjilah untuk tidak melakukan korupsi lagi. Bila anda bisa lolos dari jerat hukum manusia, anda tidak akan pernah bisa lolos dari hukum TUHAN.
Percayalah harta hasil korupsi anda tidak akan pernah bisa membahagiakan diri anda maupun anak cucu anda, justru sebaliknya.
Dilandasi dengan keinginan luhur walau mungkin sulit digapai, rakyat akan terbebas dari jerat kemiskinan serta kebodohan, bangsa ini akan berdiri sama tegak sejajar dengan bangsa lain didunia.
Sejatinya yang Diatas sana akan memberi perlindungan dan menurunkan hidayahnya,
A M I N
Selamat dan semoga tetap semangat dengan slogan anti korupsinya bung Advokatku. Hanya saja saya kurang setuju dengan ajakan anda pada point "Berperan Aktif Memberitakan Segala Kebobrokan Negeri ini". saya berpendapat kalau kebobrokan saja yang aktif diberitakan tanpa berita yang seimbang, bukankah negeri ini akan menjadi negeri KERDIL yang hanya tahu kejelekannya saja?! Bukankah hal itu akan berimbas pada "mengkerdilnya" rasa kebanggaan dan nasionalisme kita terhadap bangsa dan negara ini!? Layaknya seorang anak yang selalu dijejali omelan "kamu jelek, bodoh, nakal, dll" yang pada akhirnya mindset dia akan terbentuk bahwa dia adalah jelek, bodoh, nakal, dll sehingga rasa "Percaya Diri"nya rendah. Kalau hal ini terjadi, bagaimana kita bisa bergaul dan mensejajarkan diri dengan bangsa lain lantaran kita minder karena kita tidak punya kelebihan yang berarti? bukankah sebaiknya pernyataan tersebut diganti "Berperan Aktif dalam Menciptakan Transparansi dan Good Governent"...?!
BalasHapus