Langsung ke konten utama
loading...

Diskusi soal Arbitrase VS Pengadilan Negeri

zara wulandia (4/5/2008 12:16:28 PM): ooom....
zara wulandia (4/5/2008 12:16:33 PM): nanya dong boleh tak???
Advokatku (4/5/2008 12:16:43 PM): boleh
Advokatku (4/5/2008 12:16:51 PM): baru bangun tidur yach
Advokatku (4/5/2008 12:16:58 PM): or baru makan ?
zara wulandia (4/5/2008 12:17:00 PM): hehehheehe...ga juga.....
zara wulandia (4/5/2008 12:17:08 PM): baru dari kapus abis kuliah...
Advokatku (4/5/2008 12:17:14 PM): itu digiginya ada biji cabe ...
zara wulandia (4/5/2008 12:17:23 PM): hhhaaalllaaahh....
zara wulandia (4/5/2008 12:17:26 PM): hahhahahaha...
Advokatku (4/5/2008 12:17:28 PM):
zara wulandia (4/5/2008 12:17:38 PM): iya om...tentang kewenangan absolut arbitrase....
Advokatku (4/5/2008 12:17:45 PM): lanjuttt
zara wulandia (4/5/2008 12:17:47 PM): kalo PMH ga bisa masuk arbitrase yah????
Advokatku (4/5/2008 12:17:59 PM): siapa bilang ?
Advokatku (4/5/2008 12:18:49 PM): bisa saja ... setiap perkara terkecuali masalah zinah dan perceraian dan pidana, layak dan bisa diproses oleh arbitrase
zara wulandia (4/5/2008 12:20:09 PM): iya...dari data yang aku terima kayanya kalo masalah PMH bisa masuk ke PN walaupun ada klausul arbitrasenya (padahal khan ga boleh)....tapi baru kalo masalah wanprestasi hakim karna jabatannya menyatakan tidak berwenang....
zara wulandia (4/5/2008 12:20:14 PM): kenapa bisa begitu yaah????
zara wulandia (4/5/2008 12:20:34 PM): itu yang ga ngerti...
Advokatku (4/5/2008 12:20:54 PM): gini mbak ....
Advokatku (4/5/2008 12:21:24 PM): arbitrase pada dasarnya bukanlah suatu kewajiban melainkan suatu opsi penyelesaian perkara
Advokatku (4/5/2008 12:22:01 PM): sbg opsi akan menjadi wajib bila ketentuan arbitrase tersebut telah ditetapkan oleh ke 2 belah pihak yang berperkara
Advokatku (4/5/2008 12:22:30 PM): dalam masalah wanprestasi sebagai contoh
Advokatku (4/5/2008 12:23:16 PM): hakim dapat menyatakan tidak berwenang memeriksa perkara jk dalam perjanjian para pihak telah menentukan terlebih dahulu mengenai arbitrase sebagai penyelesaian masalah
zara wulandia (4/5/2008 12:24:37 PM): iya...aku tahu...yang aku bingung...walaupun udah ada perjanjian arbitrasenya, PN tetep nerima gugatan dari salah satu pihak....dan kebanyakan kasus PMH....tetapi kalau kasus wanprestasi langsung ditolak ama PN...padahal dalam Pasal 3 UU arbitrase khan menentukan bahwa PN tidak berwenang memeriksa perkara yang ada perjanjian arbitrasenya....apalagi adanya Pasal 11....
Advokatku (4/5/2008 12:26:22 PM): terus yg ditanya apa
zara wulandia (4/5/2008 12:26:25 PM): ini pengandaian aja yah...misalnya katakan saja hakim PNnya bodoh (hehehhehehe....)....dia tetep nerima perkara yang ada perjanjian arbitrasenya....walaupun udah dieksepsi (masalah kewenangan absolut) ama pihak lawan, hakim menolak eksepsi terus perkara dilanjutkan....terus itu nantinya gimana????
Advokatku (4/5/2008 12:26:38 PM): mbak ... menerima dan memutuskan perkara beda lho Advokatku (4/5/2008 12:26:48 PM): menerima belum tentu memutuskan ..
Advokatku (4/5/2008 12:27:21 PM): itu namanya masih proses pemeriksaan mbak .... Advokatku (4/5/2008 12:27:40 PM): hakim sah-sah saja mnerima dan memeriksa perkara Advokatku (4/5/2008 12:28:28 PM): walaupun sudah dipertentangkan oleh para pihak mengenai kewenangannya berdasarkan prinsip pengadilan maka sah2 sja untuk menerima dan memeriksa perkara
Advokatku (4/5/2008 12:28:58 PM): yg jadi masalah apakah putusannya tetap melanjutkan pemeriksaan tersebut atau tidak
zara wulandia (4/5/2008 12:29:09 PM): nah itu dia....
Advokatku (4/5/2008 12:29:26 PM): jk tetap dilanjutkan maka tentunya hakim PN telah melanggar kompentsi absolut
Advokatku (4/5/2008 12:30:06 PM): jk ttp mengabaikan kewenangannya tsb dan tetap memutuskan perkara maka putusannya tsb menjadi batal
Advokatku (4/5/2008 12:30:33 PM): pembatalan putusan tsb tdk serta merta dinyatakan batal Advokatku (4/5/2008 12:31:00 PM): pihak yg dirugikan hrs mengupayakan hkm terlebih dahulu ke tingkat yg lebih tinggi
zara wulandia (4/5/2008 12:31:52 PM): jadi pada dasarnya putusan hakim tsb tetap berlaku sepanjang tidak diputus sebalik nya oleh hakim PT?????
Advokatku (4/5/2008 12:32:45 PM): ya tetap berlaku ..... khan ada upaya hukum
zara wulandia (4/5/2008 12:33:13 PM): oooo...jadi tetep berlaku...
zara wulandia (4/5/2008 12:33:22 PM): aku bingung soalnya...
Advokatku (4/5/2008 12:33:30 PM): bingung ? pegangannn
Advokatku (4/5/2008 12:33:54 PM): ya bgitulah hukum ... sangat tergantung pada pertimbangan hakim itu sendiri
Advokatku (4/5/2008 12:34:33 PM): dan disitulah peranan advokat untuk mengimbangin bahsawaya pertimbangan hakim bs saja keliru
Advokatku (4/5/2008 12:34:50 PM): anda punya masalah hukum ? hubungi saya Advokatku (4/5/2008 12:34:57 PM):
zara wulandia (4/5/2008 12:37:18 PM): aku ada contoh kasus perakara Randy Rizaldi (kurator dari PT. Saptasarana Persona Prima)....melawan Conoco Philips....dalam kontrak mereka terdapat kalusul arbitrase...tetapi Randy Rizaldi mengajukan gugatannya ke PN Jakarta Pusat.....ketika Conoco Philips mengeksepsi masalah kewenangan absolut, eksepsi tersebut ditolak sama hakim PN JakPus...kemudian perkara dilanjutkan...dan itu perkara masalah PMH.....kasus ini termuat dalam hukumonline koq....
zara wulandia (4/5/2008 12:37:43 PM): itu dia khan aku bingung....
Advokatku (4/5/2008 12:37:56 PM): endingnya gmn ?
zara wulandia (4/5/2008 12:38:17 PM): soalnya ada yang bilang kalo masalah PMH bukan kewenangan arbitrase....hanya wanprestasi aja.....
zara wulandia (4/5/2008 12:38:22 PM): endingnya belom ada....
zara wulandia (4/5/2008 12:38:33 PM): perkara masih disidangkan di PN Jakpus...
Advokatku (4/5/2008 12:38:58 PM): yach kita belum bs menentukan slah atau tidknya hakim PN tsb
Advokatku (4/5/2008 12:39:23 PM): mbak mesti ingat ... Pengadilan tdk boleh menolak perkara khan ?
Advokatku (4/5/2008 12:39:44 PM): ada kewajiban hakim untk menerima setiap perkara
zara wulandia (4/5/2008 12:40:06 PM): walupun tiu bukan kewenangannya????
Advokatku (4/5/2008 12:40:34 PM): khan diproses dulu ... diperiksa dulu
Advokatku (4/5/2008 12:40:44 PM): pls deh achhhhhhhh
zara wulandia (4/5/2008 12:40:53 PM): hehehhehehhe....
zara wulandia (4/5/2008 12:41:32 PM): iya....yang aku liat disini jadinya koq kayanya arbitrase dan PN tuh berebut lahan gitu...ibartanya arbitrase VS PN lah.....
Advokatku (4/5/2008 12:41:52 PM): kog liatnya bgitu .....
Advokatku (4/5/2008 12:42:27 PM): ya gk dong ... itu bgmn para pihak melihat peran dari masing-masing lembaga
Advokatku (4/5/2008 12:43:00 PM): ingat lho ... arbitrase bukan kewajiban
zara wulandia (4/5/2008 12:43:22 PM): hehehehhe...terimakasih...terima kasih atas diskusinya....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasasi, pengertian dan prosedurnya

Kasasi adalah pembatalan atas keputusan Pengadilan-pengadilan yang lain yang dilakukan pada tingkat peradilan terakhir dan dimana menetapkan perbuatan Pengadilan-pengadilan lain dan para hakim yang bertentangan dengan hukum, kecuali keputusan Pengadilan dalam perkara pidana yang mengandung pembebasan terdakwa dari segala tuduhan, hal ini sebagaimana ditentukan dalam Pasal 16 UU No. 1 Tahun 1950 jo. Pasal 244 UU No. 8 Tahun 1981 dan UU No. 14 Tahun 1985 jo. UU No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. Adapun cara pengajuan kasasi adalah sebagai berikut ; Dalam hal perkara perdata, Permohonan kasasi disampaikan secara tertulis atau lisan melalui Panitera Pengadilan Tingkat Pertama yang telah memutus perkaranya, dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari sesudah putusan atau penetapan Pengadilan yang dimaksudkan diberitahukan kepada pemohon. Apabila tenggang waktu 14 (empat belas) hari tersebut telah lewat tanpa ada permohonan kasasi

Wanprestasi dan Perbuatan Melawan Hukum ... Apa Bedanya ?

Kerap ditemukan dalam suatu gugatan dimana Penggugat terlihat bingung membedakan antara posita Wanprestasi dengan posita perbuatan melawan hukum. Umumnya mereka beranggapan bahwa wanprestasi merukan bagian dari perbuatan melawan hukum ( genus spesifik). Alasannya adalah, seorang debitur yang tidak memenuhi pembayaran hutang tepat waktu, jelas merupakan pelanggaran hak kreditur. Anggapan seperti ini sekilas benar adanya namun ketika akan dituangkan dalam bentuk gugatan tertulis, tidak boleh mencampur adukan antara keduanya karena akan menimbulkan kekeliruan posita yang pada akhirnya akan mengaburkan tujuan dari gugatan itu sendiri. Ada beberapa perbedaan yang sangat prinsipil antara wanprestasi dengan perbuatan melawan hukum. Perbedaan prinsipil tersebut adalah : 1. Sumber; Wanprestasi timbul dari persetujuan ( agreement ). Artinya untuk mendalilkan suatu subjek hukum telah wanprestasi, harus ada lebih dahulu perjanjian antara kedua belah pihak sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1320

Pengampuan, syarat dan prosedurnya

Pengampuan adalah keadaan di mana seseorang karena sifat-sifat pribadinya dianggap tidak cakap atau tidak di dalam segala hal cakap untuk bertindak di dalam lalu lintas hukum, karena dianggap tidak cakap maka guna menjamin dan melindungi hak-haknya, hukum memperkenan seseorang untuk dapat bertindak sebagai wakil dari orang yang berada dibawah pengampuan. Pengampuan diatur dalam buku I KUHPerdata. Adapun syarat-syarat seseorang berada dibawah pengampuan adalah sebagaimana diatur dan dimaksud Pasal 433 KUHPerdata : "Setiap orang dewasa, yang selalu berada dalam keadaan dungu, gila atau mata gelap, harus ditempatkan di bawah pengampuan, sekalipun ia kadang-kadang cakap menggunakan pikirannya. Seorang dewasa boleh juga ditempatkan di bawah pengampuan karena keborosan" Berdasarkan ketentuan Pasal 433 di atas jelas dan tegas, kondisi sakit jiwa, permanen atau tidak, merupakan hal yang mutlak seseorang dapat ditempatkan dibawah pengampuan. Namun demikian, orang yang suka berfoya-foy