Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2006
loading...

PLAGIAT

Salah satu biang keladi kehancuran Bangsa Indonesia tercinta ini adalah KORUPSI. Saatnya kita mengambil sikap untuk memutuskan mata rantai KORUPSI mulai dari diri kita, kakak, adik, orang tua, atasan, bawahan, teman & lingkungan di negri ini dgn BERSUMPAH & BERTEKAD untuk : TIDAK AKAN MELAKUKAN KORUPSI DALAM BENTUK APAPUN IKUT AKTIF MEMBERANTAS KORUPSI DI LINGKUNGAN KITA MASING-MASING IKUT AKTIF MENCEGAH TERJADINYA KORUPSI DILINGKUNGAN SEKITAR KITA. BERPERAN AKTIF MEMBERITAKAN SEGALA KEBOBROKAN NEGERI INI MENDUKUNG PARA PEMUKA AGAMA UNTUK MENGHARAMKAN JENAZAH PARA KORUPTOR Bagi para Koruptor yg telah terlanjur pernah melakukan Korupsi, sadarlah bahwa harta tidak akan dibawa ke liang kubur, jutaan rakyat sengsara akibat ulah anda, bertaubatlah dan berjanjilah untuk tidak melakukan korupsi lagi. Bila anda bisa lolos dari jerat hukum manusia, anda tidak akan pernah bisa lolos dari hukum TUHAN. Percayalah harta hasil korupsi anda tidak akan pernah bisa membahagiakan diri anda maupu

ADVOKATKU

bagi pencari keadilan tapi belum berkeinginan menggunakan jasa advokat/ Pengacara atau merasa mampu untuk menyelesaikannya tapi terkendala dengan pranata-pranata hukum yang ada. Kini anda tidak perlu lagi memendamkannya atau menggunakan cara penyelesaiannya menurut cara anda sendiri. Hubungi : NM. WAHYU KUNCORO, S.H. Advokat/Pengacara-Penasihat Huk read more digg story

Fhoto Dan Sejarah

Kita pasti paham bahwa dokumentasi fhoto adalah alat dokumentasi suatu pembuktian yang sangat sulit dibantah, walaupun dengan suatu keahlian tersendiri bisa saja fhoto tersebut di manipulasi untuk kepentingan tertentu. Sejarah di negeri ini ternyata juga mengalami "edit mengedit fhoto". Tahukah anda bahwa fhoto peristiwa G 30 S/ PKI banyak dimanipulasi ? contohnya adalah foto karya Moelyono. Dalam acara KickAndy di MetroTV tanggal 17 Agustus 2006, Moelyono, mantan fotografer koran KR (Kedaulatan Rakyat) Yogyakarta menampilkan foto mayat yang terbunuh dalam peristiwa 1965 dalam keadaan tangannya terikat satu sama lain. Menurut Moelyono itu adalah jenazah dua pemuda Marhaenis yang dibunuh oleh anggota PKI. Pernyataan Moelyono itu berbeda dengan keterangan yang disampaikannya kepada Karen Strassler yang mewawancarainya untuk penulisan disertasi di Universitas Michigan. Karen mewawancarai Moelyono beberapa kali selama setahun termasuk yang direkam tanggal 5 Mei 1999 dan 6 April

Undang-Undang Tentang Jabatan Notaris

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa Negara Republik Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjamin kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum, yang berintikan kebenaran dan keadilan; bahwa untuk menjamin kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum dibutuhkan alat bukti tertulis yang bersifat otentik mengenai keadaan, peristiwa, atau perbuatan hukum yang diselenggarakan melalui jabatan tertentu; bahwa notaris merupakan jabatan tertentu yang menjalankan profesi dalam pelayanan hukum kepada masyarakat, perlu mendapatkan perlindungan dan jaminan demi tercapainya kepastian hukum; bahwa jasa notaris dalam proses pembangunan makin meningkat sebagai salah satu kebutuhan hukum masyarakat; bahwa Reglement op Het Notaris Ambt in Indonesie (Stb. 1860:3) yang mengatur mengenai jabatan notaris tidak s

Di Neraka pun Tetap malas ....!!!

Seorang warga Indonesia meninggal dan menuju ke neraka. Di sana ia mendapatkan bahwa terdapat neraka yang berbeda-beda bagi tiap negara. Pertama ia ke neraka Jerman dan bertanya: "Kalian diapain aja di sini?" Jawab mereka: "Pertama-tama, kita didudukkan di atas kursi listrik selama satu jam. Lalu ada yang membaringkan kita di atas ranjang paku selama satu jam lagi. Lalu, setan Jerman muncul dan memecut kita sepanjang sisa hari." Karena kedengarannya tidak menyenangkan, sang orang Indonesia menuju tempat lain. Ia coba melihat-lihat bagaimana keadaan di neraka AS dan neraka Rusia, dan banyak lagi. Ia mendapatkan bahwa kesemua neraka-neraka itu kurang-lebih mirip dengan neraka orang Jerman. Setiap orang mendapat perlakuan serupa, disiksa di kursi listrik, dibaringkan di ranjang paku, lalu dipecut sepanjang hari. Akhirnya ia tiba di neraka Indonesia, dan melihat antrian panjang orang yang menunggu giliran masuk ke sana. Dengan tercengang ia bertanya: "Apa sih